Sabtu, 26 November 2011

Anak Lebih Suka Didongengi Ayah

Selama ini, mendongeng untuk anak terkesan hanya dilakukan para ibu. Namun, menurut pendongeng cerita anak Putri Suhendro, penelitian menunjukkan bahwa ternyata anak-anak lebih suka didongengi oleh ayahnya. Penyebabnya, antara lain karena suara ayah lebih empuk.
"Alasan lain, ayah tidak pernah terlihat bodoh di depan anak-anaknya. Meski di kantor tampak jaim, di rumah ia berani tampil malu. Mau kuda-kudaan bersama anak, atau mengeluarkan bunyi-bunyian saat bercerita," ujar Putri saat hadir sebagai pembicara dalam workshop mendongeng bagi wartawan yang diadakan Toyota, di acara pameran Indonesia International Motor Show di Jakarta Convention Center.
Ada apa dengan para ibu sehingga anak lebih suka didongengi oleh ayahnya? Menurut Putri, selain bersuara lebih cempreng, ibu juga tidak sabar saat bercerita. Misalnya, baru mulai atau di tengah-tengah cerita, ibu bisa berkali-kali memutus dongeng karena menyelinginya dengan mengangkat jemuran, mematikan kompor, atau menonton tayangan gosip kesukaannya. Sehingga, anak jadi malas dan tak bersemangat lagi mendengarkan cerita. 

Padahal, sebagai anak, otaknya harus diisi dengan berbagai pesan mendidik, terutama selama umur keemasannya. Pesan mendidik ini bisa dilakukan lewat mendongeng. Keterbatasan waktu orangtua di rumah bukanlah halangan untuk mendongeng.
"Saat di dalam mobil, di tengah macet, misalnya, Anda bisa mengisi waktu dengan mendongeng. Kalau Anda ingin mendidiknya dengan baik, anak harus dibiasakan didongengi sejak kecil, bukan ketika dia sudah mulai beranjak besar," tutur perempuan yang juga mendongeng di salah satu stasiun radio di Tegal ini. Memang, lanjut Putri, cerita yang diberikan orangtua tidak langsung terasa manfaatnya bagi anak saat itu juga. Namun, ketika dewasa dia menemui sebuah peristiwa atau masalah, pesan yang disampaikan lewat dongeng semasa ia kecil ini bisa muncul dan jadi acuan baginya untuk mencari solusi.

Jumat, 18 November 2011

si kancil dan beruang

ada seekor beruang coklat bertubuh gendut .Ia selalu terpesona mendengar beruang bernyanyi riang .beruang coklat ingin bisa beryanyi atau bersiul tapi ia tak mampu . suatu hari  ia tersesal di ladang dekat perkampungan .ia sangat takjub melihat anak gembala meniup seruling dengan suara yang merdu sekali .beruang kembali masuk hutan dan mencari takan pengalamannya itiu kepada si kacil . suatu hari kacil berjalan  - jalan sapailah  ia di perumpunan pohon bambu karena capek ia istirahat di tempat itu  .tiba -tiba ia mendengar derit suara bambu yang cukup merdu walau tak semerdu seruling gembala itu .begitu merdunnya derit suara bambu itu sehingga membuat beruang telana dan akhirnya ia tertidur lelap

Sabtu, 12 November 2011

La Dana Dan kerbounya

La Dana adalah seorang anak petani dari toraja .Ia sangat terkenal akan kecerdikannya .kadang kala kecerdikan itu ia gunakan untuk memperdaya orang sehingga kecerdikan itu menjadi ke licikan
Pada suatu hari ia bersama temannya di undang untuk menghindari pesta kematian sudah menjadi kebiasaan di tahan toraja bahwa setiap tamu akan mendapat daging kerbau .

La Dana diberi bagian kaki belakang dari kerbau sedangkan kawannya menerima hapir seluruh bagian kerbau itu kecuali bagian kaki belakang
Lalu La Dana mengusulkan pada temannya untuk menggabungkan daging - daging bagian itu dan menukarkannya dengan seekor kerbau hidup . alasannya adalah mereka dapat memelihara hewan itu sampai gemuk sebelum disembelih .mereka beruntung karena usulan tersebut di terima oleh tuan rumah .

Seminggu setelah itu La Dana tidak lagi dan kembali meminta agar bagimannya .Sekali lagi hewan membujuk ia di jadikan bagian badan kerbauitu asal La Dana mau menunda maksundnya . Baru beberapa hari berselang La Dana sudah kembali ke rumah temannya

Sayap - Sayap Tuhan

Di pantai selatan ,perempuan itu
menggaris bentengan langit
lau ia menjadi orang asing
di dalam dirinya sendiri

Di sepatunya rantai berderit
memanggil , tunggu !
ketika langkah tak bagi tertahan
samudra biru dan sebuah pulau
menuggu
derap derit rantai yang
menggaapit pengkai dan
memanggul cangkul
tak tahu di mana tanah air

Tapi kau telah melangkah
seseorang telah tiba semalam
dan berdual dengan tuhanmu
lantas mimpimu menggambar
sawah dan pabrik tahu
serta aroma tempe
yang harup dari kualinya  

Di pantai selatan antara
cilacap dan marid  - Anim
kau sang sekali ibundamu
yang mencari tuhannya sendiri